Hingga 
Rabu, 23 Oktober 2024, LAZ Senyum Dhuafa telah sukses menyalurkan 61 tangki air bersih kepada masyarakat di berbagai wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Distribusi ini merupakan bagian dari upaya LAZ Senyum Dhuafa dalam merespons krisis air bersih akibat kemarau panjang, sekaligus bentuk kepedulian sosial terhadap kebutuhan mendesak masyarakat. Sebanyak 338.000 liter air telah disalurkan ke delapan kecamatan yang terdampak.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan solusi cepat dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di daerah yang sumber airnya sangat terbatas. Dengan distribusi air secara teratur, diharapkan masyarakat yang terdampak dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik di tengah kondisi kekeringan yang sulit diprediksi.
Direktur LAZ Senyum Dhuafa, Upadito Gorayodono, ST. MPSDA, mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya program ini serta berterima kasih kepada para donatur atas dukungan mereka. “Alhamdulillah, LAZ Senyum Dhuafa bisa berperan dalam menyalurkan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. Ini adalah amanah dari para donatur yang mempercayakan kepada kami, semoga setiap tetes air membawa berkah bagi donatur dan masyarakat yang menerima.”
Program ini juga melibatkan relawan yang tidak hanya berperan dalam distribusi air, tetapi juga membantu memastikan air tersebut sampai tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Para relawan dengan dedikasi tinggi bahkan harus menempuh perjalanan jauh dengan medan yang sulit untuk menjangkau desa-desa terdampak.
Salah satu penerima manfaat dari Kecamatan Kayen, Laily, mengucapkan terima kasih atas bantuan air bersih yang sangat dibutuhkan desanya. “Kami sangat berterima kasih kepada LAZ Senyum Dhuafa dan para donatur. Bantuan air bersih ini sangat membantu kami di musim kemarau panjang. Semoga LAZ Senyum Dhuafa dan para donatur selalu diberi kelancaran dan keberkahan.”
Melalui program ini, LAZ Senyum Dhuafa berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat yang terdampak krisis air bersih, serta menunjukkan bahwa kerja sama antara donatur, relawan, dan lembaga sosial dapat menjadi solusi nyata untuk mengatasi masalah-masalah darurat seperti kekurangan air.
